Swarasultra.com, Kendari - Kabar duka menyelimuti Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, kampus negeri terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra). Rektor UHO Kendari Prof Armid saat pidato dalam rapat senat luar biasa perayaan Dies Natalis ke 44 UHO Kendari. (Foto : Istimewa)
Rektor UHO Prof Armid meninggal dunia, Sabtu (23/8/2025) setelah mendapat perawatan di rumah sakit Ismoyo atau dikenal rumah sakit korem Kendari. Diduga Rektor Armid terserang serangan jantung.
Kabar duka ini mengejutkan semua pihak, khususnya civitas akademika UHO. Sebab pagi tadi, Rektor memimpin upacara Dies Natalis ke 44 tahun UHO dan lanjutkan dengan jalan santai.
Informasi berpulangnya Rektor Prof. Armid dibenarkan Wakil Rektor II UHO, Prof. Ida Usman. Ia menyatakan bahwa pimpinan universitas kebanggaan Sultra itu telah meninggal setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit Ismoyo Kendari.
Kepergian Prof. Armid secara mendadak membuat banyak pihak terkejut. Almarhum baru 22 hari menjabat sebagai Rektor UHO, setelah resmi dilantik pada 1 Agustus 2025, menggantikan Prof. Muhammad Zamrun Firihu untuk masa jabatan 2025–2029.
Bagi banyak orang, kepergian Prof. Armid bukan sekadar kehilangan seorang rektor, melainkan hilangnya sosok akademisi visioner yang konsisten memperjuangkan masa depan pendidikan tinggi di daerah ini.
Di bawah kepemimpinannya, UHO terus bergerak menjadi universitas yang lebih terbuka, kompetitif, dan berdaya saing di tingkat nasional.
Prof. Armid sebelumnya menjabat sebagai wakil Rektor IV. Selama ini ia dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati, dekat dengan mahasiswa, serta aktif mendorong lahirnya inovasi akademik.
Ucapan belasungkawa terus mengalir, baik dari civitas akademika UHO, mahasiswa, rekan sejawat, maupun berbagai pihak yang pernah bekerja sama dengan almarhum.
Jenazah almarhum saat ini disemayamkan di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan pada Minggu (24/8/2025). (Red)
Rektor UHO Kendari Wafat, Baru 22 Hari Menjabat

Komentar
