Swarasultra.com, Kendari - Pencarian korban yang hilang akibat tenggalamnya KM. Pemudi di laut Banda, Maluku hingga hari kelima, Selasa (9/7/2013), belum membuahkan hasil.
Kapal SAR Kendari yang terlihat dari udara saat melakukan pencarian korban KM. Pemudi (Foto : Swarasultra.com)
Selama pencarian korban, pihak kantor Search and Rescue (SAR) Kendari telah melakukan berbagai cara untuk menemukan 19 kru yang hilang sejak Selasa (2/7/2013).
Bahkan hari ini, pencarian 19 kru kapal tersebut menggunakan pesawat cassa 212 milik TNI Angkatan Laut Lantamal 1X yang bermarkas di Ambon. Sebelumnya pencarian korban hilang menggunakan helikopter, kapal SAR dan KM. Oriental Silver milik PT. Spil. Namun korban hilang sampai sekarang belum juga ditemukan.
"Pencarian 19 korban masih nihil. Petang ini operasi pencarian kami hentikan dulu, besok dilanjutkan lagi," kata Kepala kantor SAR Kendari, Djafar Henaulu, Selasa (9/7/2013).
Ia memperkirakan, 19 kru kapal yang hilang masih berada di perairan laut Banda dan Perairan Sulawesi. Hal itu dikatakannya untuk menepis dugaan yang menyebutkan, korban hilang terseret arus sampai ke Philipina dan Australia.
"Tidak benar kalau korban sampai ke dua negara itu, sebab mereka (korban) harus melewati laut aru Papua dan laut Flores. Jadi janganlah dulu berspekulasi, kita percaya kepada tim pencarian yang berupaya menemukan korban hilang,” ujarnya.
![]() |
| Salah satu kontainer KM. Pemudi yang terapung (Foto : Swarasultra.com) |
“Setelah seminggu pencarian, kami akan melakukan evaluasi, namun pencarian akan tetap diteruskan hingga para korban berhasil ditemukan. Itupun jika ada permintaan keluarga korban dan pihak perusahaan,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah kapal bermuatan kontainer, KM. Pemudi tenggelam di perairan Banda. Dua kru kapal dinyatakan selamat, namun 19 awak kapal lainnya belum diketahui keberadaannya.
Kapal tersebut bertolak dari Surabaya menuju Nabire Papua. Kapal tersebut tenggelam akibat hantaman ombak yang mencapai tujuh meter dan angin kencang di perairan laut Banda, Selasa (2/7/2013) lalu. (adm)





