KENDARI, BP - Memanfaatkan momen apel sekolah, seorang
pencuri menggasak perhiasan emas seberat 2,5 gram, 10 biji mutiara, uang tunai
Rp. 2.000.000 dan sebuah laptop milik Wartin, guru SDN 18 Baruga Kendari,
Sulawesi Tenggara. Peristiwa itu
berlangsung saat guru kelas 5A SDN 18 Baruga Kendari itu memimpin apel pagi,
pukul 07.00 wita, Rabu (6/2/2013).
Menurut salah seorang guru Bahasa Inggris SDN 18
Baruga Kendari, Hartin Haris sebelum memimpin apel pagi, Wartin yang juga istri
penyidik polisi tindak pidana korupsi (Tipikor) Polda Sultra, menyimpan tas
yang berisi sejumlah perhiasan dan uang tunai dalam ruangan kelas 5A, kemudian
mengerahkan siswa untuk mengikuti apel pagi di halaman sekolah.
“ Diluar pantauannya, seorang pria bertubuh
tinggi besar berambut cepak dengan kulit warna coklat memerintahkan siswa dalam
kelas 5A untuk mengikuti apel pagi. Nah dalam ruangan kelas 6B ada dua orang
siswa sempat melihat seorang pria masuk kelas 5A, tetapi pencuri mengunci
ruangan kelas 6B,” tutur Hartin, Rabu (6/2/2013).
Ia menjelaskan, dua orang siswa kemudian melihat
seorang pencuri meninggalkan ruang kelas 5A melalui jendela. “sebenarnya
pencurian di sekolah kami sudah pernah terjadi yang korbannya siswa, baru kali
ini menimpa guru. Pencuri gampang sekali masuk, soalnya pagar sekolah tidak
ada, baru bangunan sekolah dekat dengan pasar dan kantor lembaga pemasyarakatan
kelas IIA Kendari,” terangnya.
Kepala
Polisi Sektor (Kapolsek) Baruga, AKP Derry Indra yang dikonfirmasi mengenai
kasus pencurian itu mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “kasus
ini masih dalam pengembangan apakah pelakunya masih ada kaitannya dengan kasus
penyekapan dan pencurian siswa TK PKK lepo-lepo yang terjadi pada minggu lalu,”
ujarnya.
Derry
mengakui, aksi pencurian di lembaga pendidikan akhir-akhir ini sering
terjadi. Namun demikian ia menyarankan kepada pihak sekolah untuk menggunakan
security atau pengamanan internal lainnya.
“ kepala
sekolah juga layaknya mengeluarkan himbauan kepada para guru dan siswa agar
tidak membawa atau menggunakan perhiasan atau benda berharga lainnya ke
sekolah. Hal itu sebagai langkah antisipasi tindakan criminal,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya telah meminta
keterangan korban pencurian sebagai saksi pelapor. Kendati demikian, pihaknya
akan meminta kesaksian para saksi mata di lokasi kejadian.(qq)




