Kendari - Tim bakal calon gubernur Sultra Ridwan Bae- Hairul Saleh
memprotes ketidaksiapan KPU Sultra dalam menyajikan Data Pemilih Tetap (DPT),
dalam rapat Pleno Penetapan DPT yang
dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Tenggara, Rabu (3/10/2012) di salah
satu hotel di Kota Kendari.
Tim dengan Akronim Arbae menilai,
pleno penetapan DPT belum bisa dilaksanakan karena tidak sesuai dengan
ketentuan undang-undang yang ada, karena komisioner KPU yang hador hanya tiga
orang, sementara ketentuan yang ada pleno dikatakan korum jika dihadiri dengan empat
orang komisioner.
" Pleno hari ini melanggar aturan, bagaimana caranya mau pleno jika anggota yang hadir saja tidak korum, bagaimna kalau kita menunggu saja anggota komisioner KPU yang sedang dalam perjalanan menuju Kota Kendari dari Jakarta," saran Rasidin, juru bicara tim Arbae.
Tak hanya soal DPT, tim Arbae juga memprotes ketidakjelasan dari KPU terkait Daftar Calon Tetap yang seharusnya sudah dilakukan sejak tanggal 1 Oktober 2012 lalu.
" cukup banyak pelanggaran yang dilakukan KPU, jadi jangan dibiarkan terus-menerus melakukan pelanggaran, sebenarnya kehadiran kami disini hanya menghargai undangan KPU saja, karena bunyi undangannya itu tim kampanye, sementara kami disini belum jelas apakah balon kami sudah dinyatakan lolos atau tidak, kalau lolos ya bagus, kalau tidak kami mau bilang apa," ujar Rasidi.
Menanggapi aksi protes tersebut, Ketua Tim Pemutakhiran Data Pemilih, Eka Suaib menyatakan, rapat pleno yang dilakukan hari itu tidak dapat ditunda sebab sudah menjadi ketentuan undang-undang.
" Pleno hari ini melanggar aturan, bagaimana caranya mau pleno jika anggota yang hadir saja tidak korum, bagaimna kalau kita menunggu saja anggota komisioner KPU yang sedang dalam perjalanan menuju Kota Kendari dari Jakarta," saran Rasidin, juru bicara tim Arbae.
Tak hanya soal DPT, tim Arbae juga memprotes ketidakjelasan dari KPU terkait Daftar Calon Tetap yang seharusnya sudah dilakukan sejak tanggal 1 Oktober 2012 lalu.
" cukup banyak pelanggaran yang dilakukan KPU, jadi jangan dibiarkan terus-menerus melakukan pelanggaran, sebenarnya kehadiran kami disini hanya menghargai undangan KPU saja, karena bunyi undangannya itu tim kampanye, sementara kami disini belum jelas apakah balon kami sudah dinyatakan lolos atau tidak, kalau lolos ya bagus, kalau tidak kami mau bilang apa," ujar Rasidi.
Menanggapi aksi protes tersebut, Ketua Tim Pemutakhiran Data Pemilih, Eka Suaib menyatakan, rapat pleno yang dilakukan hari itu tidak dapat ditunda sebab sudah menjadi ketentuan undang-undang.
" dalam peraturan bahwa 45 hari sebelum pemilihan DPT
harus segera disahkan, jadi tolong semuanya kita berbesar hati untuk menerima
pleno hari ini, kalau masalah komisioner yang tidak hadir, itu karena sedang
mendapatkan tugas dari KPU, jadi tolong dimengerti," pintanya.
Perdebatan antara Tim Arbae dengan KPU Sultra yang memakan waktu sekitar 30 menit tersebut berhasil dinetralkan oleh tim Ali Mazi-Wuata Saranani, dengan memberikan solusi agar pleno hari itu tetap dilanjutkan saja, jika memang ada masalah, itu hanya menjadi masalah teknis.
"saya sarankan rapat pleno tetap dilanjutkan dan semua KPU Kabupaten/Kota membacakan DPT yang telah disahkan, kalau ada masukan atau pertanyaan baru dijawab satu persatu sebentar, dari pada waktu terbuang. Kita baku ji sama-sama pemain ji kita ini " saran Jusmani dari tim kampanye Ali Mazi- Wuata Saranani.
Untuk diketahui, pleno terbuka dihadiri tiga orang komisioner KPU Sultra, Ketua dan anggota KPU Kabupaten dan Kota, Panwaslu Sultra, tim sukses bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Perdebatan antara Tim Arbae dengan KPU Sultra yang memakan waktu sekitar 30 menit tersebut berhasil dinetralkan oleh tim Ali Mazi-Wuata Saranani, dengan memberikan solusi agar pleno hari itu tetap dilanjutkan saja, jika memang ada masalah, itu hanya menjadi masalah teknis.
"saya sarankan rapat pleno tetap dilanjutkan dan semua KPU Kabupaten/Kota membacakan DPT yang telah disahkan, kalau ada masukan atau pertanyaan baru dijawab satu persatu sebentar, dari pada waktu terbuang. Kita baku ji sama-sama pemain ji kita ini " saran Jusmani dari tim kampanye Ali Mazi- Wuata Saranani.
Untuk diketahui, pleno terbuka dihadiri tiga orang komisioner KPU Sultra, Ketua dan anggota KPU Kabupaten dan Kota, Panwaslu Sultra, tim sukses bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
"Kami hanya mengundang Panwas,Tim Sukses pasangan calon dan Ketua dan anggota KPU Se Sultra," jelas Kasubag Program KPU Sultra Ardan Hayun.
Namun rapat pleno penetapan DPT
pemilihan gubernur periode 2013-2018 ditunda hingga pukul 19:00 Wita, karena
menunggu KPU Wakatobi yang sementara di perjalanan menuju Kendari.
“ sisa KPU Wakatobi yang belum
memyampaikan DPT, untuk itu kita skorsing hingga selesai magrib sebab ketua KPU
Wakatobi saya telpon masih di kapal di daerah pulau hari,” terang Eka Suaib,
ketua pokja pemuktahiran data pemilih KPU Sultra.
Rapat Pleno KPU dengan agenda penetapan DPT Pilgub, dibuka sekitar pukul 14.40 WITA oleh Ketua KPU Sultra Mas'udi didampingi Pokja Pemutahiran data Eka Suaib dan Pokja Logistik Muh. Syahir.(qq)