Swarasultra.com, Kendari - Sekitar seratus mahasiswa dari Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Kendari, nyaris bentrok dengan polisi karena mencoba masuk dalam restoran siap saji, KFC Wua-Wua Kendari, Kamis (27/9). Aksi itu dilakukan sebagai protes terhadap film Innocence Of Muslim yang dianggap menghina Nabi Muhammad dan melecehkan umat Islam.
Tak berhasil masuk dalam KFC, massa akhirnya menyegel restoran siap saji KFC yang berada di jalan MT Haryono. Dalam aksinya, demonstran mengecam pemerintah AS karena dinilai telah membiarkan peredaran film tersebut.
Untuk itu, massa menuntut Pemerintah Amerika memberi sanksi keras kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan film berdurasi dua jam itu.
Ditempat yang sama, Kapolres Kendari, AKBP Yuyun Yudhantara mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengamanan pada setiap aksi-aksi protes film Innocence Of Muslim dengan menurunkan sebanyak 100 orang personil di lokasi unjuk rasa.
"Selain itu kami tetap melakukan patroli di beberapa tempat yang bisa menjadi sasaran aksi unjuk rasa," terangnya, Kamis (27/9).
Pola pengamanan yang dilakukan Polisi kata Yuyun, disesuaikan dengan jumlah massa yang akan menggelar aksi unjuk rasa.
Sementara itu, Manajemen KFC Wua-Wua Kendari terpaksa meliburkan karyawannya, menyusul aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut. Manajer KFC Wua-Wua Kendari, Rahmat Wahyudi mengatakan, pihaknya terpaksa menutup restorannya untuk menghindari kericuhan.
"Hari ini kami tutup sehari penuh kemungkinan besok kami tutup setengah hari, karena sudah ada juga instruksi dari Jakarta," kata Rahmat.
Dampak dari penutupan KFC itu lanjut Rahmat, pihaknya merugi hingga Rp 30 juta perhari.
Amatan Swarasultra.com, hampir seluruh bangunan KFC Wua-Wua dicoret massa dengan tulisan bernada kecaman. Di dalam ruangan KFC, kursi dan meja tempat biasa pelanggan makan masih terlihat rapi. (adm)
