Swarasultra.com, Kendari - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol (Pur) Andap Budhi Revianto mengikuti jalan sehat yang diadakan oleh Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kota Kendari pada Minggu (17/9/2023). Pj Gubernur Sultra Komjen Purn Andap Budhi Revianto saat membawa sambutan di acara jalan sehat yang diadakan DPD Lembaga Adat Tolaki (LAT) kota Kendari. (Foto : Istimewa)
Jalan sehat ini star dari Balai Kota Kendari dan berakhir di taman terbuka publik Kali Kadi, juga diikuti seluruh pengurus LAT kabupaten kota se Sultra dan 40 paguyuban atau lembaga adat lainnya yang ada di Sultra.
Turut juga Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu, Ketua DPRD Kota Kendari dan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), jajaran OPD lingkup Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Kota Kendari.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto menyinggung tentang keberagaman budaya dan adat istiadat di Provinsi Sultra.
Sekjen Kemenhukum dan HAM juga menyampaikan dengan keberagaman budaya dan nilai-nilai kearifan lokal adalah sumber pengetahuan masa kini dan akan datang.
Olehnya itu Andap meminta agar masyarakat bergandengan tangan bersatu untuk membangun dan membesarkan Sulawesi Tenggara.
Mantan Kapolda Sultra ini juga menyampaikan bahwa, identitas kesukuan penting untuk mengingatkan diri dari mana berasal, sehingga kita tidak lupa jati diri dan menjadi manusia yang memiliki mental serta karakter yang kuat dalam menghadapi modernitas.
Namun Andap juga mengingatkan, dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kebanggaan atas asal suku, jangan sampai membuat masyarakat terjebak dalam politik identitas.
Apalagi kedepan masyarakat Sultra akan menyambut tahun politik, yang rawan menimbulkan gesekan SARA.
“Tapi ingat jangan terhebat politik identitas. Kita akan ada agenda nasional, Pileg, DPD, DPR RI, Pilpres. Jangan terpecah karena beda pilihan dan jadikan ini sebagai kekuatan, jangan saling hasut, jangan ada yang superior,” ungkap pensiunan jenderal bintang tiga..
"Saya yakin nilai-nilai suku Tolaki justru menghargai perbedaan, mengajarkan toleransi harmoni dalam keberagaman. Saya percaya nilai-nilai kearifan leluhur Tolaki akan menjadi sumber inspirasi, energi positif, sekaligus kekuatan untuk membangun Sultra," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu juga mengapresiasi dewan pengurus daerah LAT yang menginisiasi jalan sehat sebagai upaya mempersatukan seluruh elemen masyarakat Kota Kendari.
Hal ini untuk membangun silaturahmi, memastikan persatuan dan kesatuan dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Kota Kendari senantiasa berjalan.
Lanjutnya, dengan semangat persatuan, gotong royong dan saling menghargai akan mendatangkan rasa kedamaian diantara masyarakat.
"Dengan slogan Mepokoaso (bersatu) kita dapat menikmati jalan sehat sebagai wadah silaturahmi. Siapa lagi yang akan membangun kota ini kalau bukan kita, kedepan secara bersama-sama tetap bersinergi kolaborasi dengan tetap memperhatikan kualitas, etika, norma dan regulasi yang berlaku," ujarnya.
Dewan Pembina LAT Sultra Lukman Abunawas mengatakan keberadaan lembaga adat tolaki di Sultra sudah ada sejak 2022.
Mantan wakil gubernur Sultra menjelaskan, keberadaan lembaga adat secara umum tentu didukung dengan adanya beberapa aturan perundang-undangan. Sehingga keberadaan lembaga adat juga sangat penting dalam mengawal pembangunan dan program pemerintah.
"Mepokoaso bersatu semua suku yang ada di Sultra, meronga ronga bersama membangun mendukung pemerintah menjaga ketentraman dan medul-dulu rasa hormat memghormati, menghargai tidak ada saling mengucilkan, semua sama," ujarnya.
Ia menyampaikan Sultra sendiri memiliki 4 etnis suku di antaranya Tolaki, Muna, Buton dan Moronene, namun secara keseluruhan banyak juga masyarakat Sultra yang berasal dari suku lainnya seperti Jawa, Bugis dan lainnya.
"Suku Tolaki di Sultra 36,3 persen, Buton Raya 32 persen, Muna 29,5 persen dan Moronene 17 persen sekian sisanya dari luar Sultra," ujarnya.
Untuk itu, Lukman berpesan agar seluruh masyarakat tetap saling bersinergi, salah satunya melalui jalan sehat ini sebagai wadah silaturahmi.
Di akhir acara, Pj Gubernur Sultra menyerahkan bantuan beras masing masing 10 kg dari pangan nasional secara simbolik kepada tiga orang penerima manfaat (KPM) kota Kendari.
Andap menambahkan, beras ini merupakan bantuan dari Badan Pangan Nasional dalam rangka stabilitas harga, pengendalian inflasi dan menekan angka stunting.
Pemberian bantuan beras ini diberikan kepada 21. 434 KPM di 11 kecamatan, dan 65 Kelurahan selama tiga bulan ke depan yakni untuk bulan September, Oktober dan November.
Selain jalan sehat, panitia juga mengadakan pameran UMKM dari para pelaku UMKM Kota Kendari, pemeriksanaan kesehatan dan donor darah serta pangan murah oleh Pemkot Kendari dalam rangka menekan angka inflasi. (Red)
› Budaya
› Pj Gubernur Sultra
Pj Gubernur Sultra Ingatkan Pelestarian Budaya dan Jangan Terjebak Politik Identitas di Jalan Sehat DPD LAT
Pj Gubernur Sultra Ingatkan Pelestarian Budaya dan Jangan Terjebak Politik Identitas di Jalan Sehat DPD LAT

Komentar
