• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    Belum Terima Hasil UN, Dikbud Utus Panitia Ke Puspendik

    Redaksi SwaraSultra.com
    Jumat, 31 Mei 2013, 23.26.00 WITA Last Updated 2023-02-07T01:26:03Z

    Swarasultra.com, Kendari - Dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, telah mengutus panitia ujian nasional (UN) ke Jakarta untuk mengecek kepastian hasil UN untuk SMA Muhammadiyah Kendari.

    Kepala bidang Pendidikan Menengah, Dikbud Sultra, Jabaruddin mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan penyebab keterlambatan pengumuman UN di SMA Muhammadiyah Kendari.

    Namun demikian, pihaknya masih melakukan kordinasi dengan Puspendik selaku penyelenggara nasional.  Khususnya terkait di mana letak kesalahan, apakah di LJUN atau ada persoalan lain, itu yang menjadi pengecekan panitia Dikbud Sultra.
     
    "Kami sudah utus panitia untuk mengecek langsung ke Jakarta. Kami tetap berupaya secara maksimal demikian halnya dengan panitia di Unhalu terus berkordinasi dengan Pusendik," terangnya di hubungi, Kamis (30/5/2013).

    Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Sultra, Damsid menduga, keterlambatan pengumuman hasil UN di SMA Muhammadiyah disebabkan oleh Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang digunakan dalam bentuk fotocopy.

    “Mungkin akibat LJUN yang dipakai di SMA Muhammadiyah dalam bentuk fotocopy, sehingga pada saat scaning pemeriksaan di Universitas Haluoleo tidak terbaca oleh komputer.

    Oleh karena itu, lanjut Damsid, pihaknya telah mengirim LJUN ke  Jakarta untuk bisa memastikan hasilnya.

    Ia juga meminta pihak sekolah terutama siswa untuk bersabar, sebab Diknas berusaha agar siswa yang belum menerima pengumuman secepatnya bisa mengetahui hasil UN mereka.

    Sementara itu, pihak SMA Muhammadiyah Kendari sangat menyesalkan tindakan pemerintah yang terkesan lamban dalam menangani persoalan tersebut. Hal itu diungkapkan guru SMA Muhammadiyah LD Usaha S.Pd, M. Pd, salah satu tenaga pengajar di sekolah.

    "Kalau penilaiannya pembelajaran yang diukur melalui UN hasilnya tidak ada. Ini kan membuat para siswa bingung. Bukannya kami mau memprovokasi, tapi kami sangat resah dengan persoalan ini sebab siswa kami terkesan menjadi korban," ungkapnya.

    Sebelumnya diberitakan, sekitar 100 siswa SMA Muhammadiyah berunjukrasa di gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Rabu (30/5/2013). Mereka menuntut kepastian pengumuman hasil UN, karena hingga kini 64 siswa yang telah mengikuti ujian nasional belum juga menerima hasil UN. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan pengumuman kelulusan SMA dan sederajat pada hari Jumat (24/5/2013) lalu. (qq)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini