Dalam kegiatan itu, Gubernur Andi menegaskan pentingnya penggunaan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara produktif untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan nasional yang diikuti lebih dari 800.000 debitur di seluruh Indonesia, dengan 1.800 debitur di Sultra menerima KUR senilai Rp188 miliar. Acara ini juga menandai sinergi antara pemerintah daerah, dan lembaga keuangan dalam memperluas akses pembiayaan produktif.
Gubernur Sultra juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam penyaluran KUR di Sultra.
Dikatakan, program ini sejalan dengan komitmennya menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi rakyat.
“Saya sangat bersyukur kegiatan ini berjalan baik. Kalau program nasional untuk penciptaan lapangan kerja berjalan tuntas, maka program daerah juga bisa bersinergi. Tapi saya tekankan, dana KUR jangan dipakai untuk hal konsumtif. Jangan dipakai beli handphone, beli motor, atau barang yang tidak menunjang usaha,” tegasnya.
Gubernur Sultra mengatakan bahwa KUR adalah modal usaha, bukan dana hibah. Karena itu, pemanfaatannya harus disertai pendampingan agar tepat guna dan terhindar dari kredit macet.
"Bank dan lembaga penyalur harus benar-benar melakukan pendampingan. Jangan sampai di awal semangat, tapi ujungnya usaha tidak jalan karena uangnya habis untuk konsumsi,” ujarnya.
Masih kata Gubernur Sultra kebijakan ini selaras dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat ekonomi mikro di berbagai wilayah. Harapannya, dengan program ini membuka kesempatan luas bagi masyarakat untuk berwirausaha dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Sultra, Andri Permana Diputra Abubakar menjelaskan bahwa penyaluran KUR di Sultra telah mencapai Rp3,1 triliun kepada 47 ribu debitur. Dari jumlah tersebut, penerima terbanyak berasal dari Konawe Selatan, Konawe, Kolaka, dan Bombana.
“Kami melihat tren positif dari sisi kualitas debitur dan peningkatan kemampuan usaha mereka. Bank Sultra berkomitmen terus memperluas akses pembiayaan produktif,” terangnya.
Lebih lanjut, Andri Permana menyampaikan bahwa selama ini Bank Sultra dikenal sebagai bank yang melayani ASN, namun melalui program KUR dan Kredit Program Perumahan (KPP), pihaknya ingin memperkuat peran Bank Sultra sebagai motor ekonomi rakyat.
“Selama ini Bank Sultra dianggap hanya melayani PNS. Sekarang kami buktikan bahwa kami juga hadir untuk masyarakat umum, terutama pelaku UMKM dan sektor produktif,” tukasnya.
Dengan penyaluran KUR senilai Rp188 miliar untuk 1.800 debitur, kegiatan akad massal ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat ekonomi daerah dan mendorong masyarakat Sultra untuk mandiri secara ekonomi melalui usaha produktif. (*)
› Ekonomi
› Gubernur Sultra
› KUR
› Pemprov Sultra
› Sultra
Gubernur Sultra Tekankan Dana KUR Jangan Dipakai Untuk Kebutuhan Konsumtif
Gubernur Sultra Tekankan Dana KUR Jangan Dipakai Untuk Kebutuhan Konsumtif

Komentar
Redaksi Swarasultra.com



