• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    Dorong Pendidikan Berkualitas, Wamen Diktisaintek Tinjau Lokasi Sekolah Garuda di Konsel

    Redaksi Swarasultra.com
    Jumat, 04 Juli 2025, 21.41.00 WITA Last Updated 2025-07-04T13:41:13Z

    Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Prof. Stella Christie, mendengarkan penjelasan dari Kadis Perkebunan Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura, La Ode Muhammad Rusdin Jaya soal lahan sekolah Garuda di Kecamatan Konda, Kabupaten Konsel. (Foto : Istimewa)
    Swarasultra.com, Konawe Selatan - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamen Dikti, Sains-Tek) Prof. Stella Christie berkunjung ke Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra)  meninjau sejumlah lokasi yang diusulkan untuk pembangunan Sekolah Garuda.

    “Pak Presiden memiliki keinginan untuk membangun Sumber Daya Manusia yang unggul sejak jenjang pendidikan menengah,” jelasnya, Jumat (4/7/2025).

    Dikatakan,  Sekolah Garuda merupakan inisiatif strategis Presiden sebagai sekolah pra-universitas yang bertujuan menyiapkan putra-putri terbaik bangsa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terbaik, baik di dalam maupun luar negeri.

    “Presiden ingin membangun SDM Indonesia melalui desain pendidikan dan teknologi sejak tingkat SMA. Untuk itu, SMA unggulan seperti Sekolah Garuda ditempatkan di bawah Kemendikbudristek,” bebernya..

    Sekolah Garuda dirancang sebagai pusat pendidikan berasrama dengan pendekatan kepemimpinan dan pembinaan karakter. Sekolah ini ditujukan bagi siswa-siswi terpilih dari berbagai daerah, terutama dari wilayah yang belum memiliki SMA unggulan.

    “Kami melihat langsung kelayakan lokasi, termasuk apakah lokasinya memungkinkan dibangun asrama, ruang belajar, serta fasilitas penunjang lainnya. Yang kami cari adalah tempat yang tidak hanya strategis, tetapi juga memberi kontribusi langsung ke masyarakat sekitar,” lanjutnya.

    Ditegaskan bahwa guru merupakan tulang punggung dari pendidikan, sehingga proses rekrutmen guru Sekolah Garuda akan dilakukan secara ketat. Guru-guru tersebut nantinya akan menjadi bagian dari ASN di bawah Kemendikbudristek.

    “Kami sangat mementingkan kualitas tenaga pendidik. Kami juga berharap guru-guru terbaik dari daerah bisa menjadi bagian dari Sekolah Garuda,” jelasnya.

    Tak hanya tenaga pendidik, pembangunan sarana dan prasarana, termasuk hunian guru, juga menjadi perhatian penting. Pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam hal penyediaan lahan dan fasilitas pendukung.

    Menurutnya, Sekolah Garuda tidak hanya tempat belajar, melainkan inkubator untuk mencetak pemimpin masa depan yang memiliki wawasan global dan kepekaan lokal.

    “Sekolah ini dirancang agar siswa dapat hidup dan belajar dalam kebersamaan, memahami masyarakat lokal, serta memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.

    Salah satu lokasi yang ditinjau memiliki keunggulan tersendiri karena dulunya merupakan pusat penelitian kakao dan hortikultura. Pemerintah berencana tetap mempertahankan fungsi tersebut sebagai bagian dari pendidikan berbasis riset dan praktik.

    “Meski hanya sebagian kecil dari 20 hektar lahan yang akan dibangun, sisanya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian pertanian, perikanan, dan lainnya sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran,” tambahnya.

    Pemerintah pusat dalam memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali.

    “Talenta ada di seluruh pelosok Indonesia, namun negara harus menciptakan peluang. Sekolah Garuda adalah wujud nyata dari peluang itu,” pungkasnya.

    Pemerintah daerah diharapkan segera menyiapkan lahan dan dokumen pendukung lainnya agar pembangunan Sekolah Garuda bisa segera dimulai.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura, La Ode Muhammad Rusdin Jaya menjelaskan lokasi yang ditinjau merupakan lokasi UPTD Balai Benih produksi perkebunan.

    “Luas lokasi ini adalah 20 hektar kurang lebih,” katanya.

    Harapannya, lokasi yang berada di Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda ini dipilih menjadi lokasi pembangunan Sekolah Garuda.

    “Semoga ini menjadi cikal bakal lokasi yang dapat dijadikan tempat untuk riset perkebunan kakao,” pungkasnya. (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini