Swarasultra. com, Raha - Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka berbagi tips dengan ratusan petani dari Kabupaten Muna dan Muna Barat di salah satu hotel yang ada di Raha, Sabtu (23/9/2023). 
Ketua DPD HKTI Sultra, Andi Sumangerukka saat berdialog dengan para petani asal Muna dan Mubar. (Foto : Istimewa)
Dalam pertemuan tersebut, ASR, mengatakan bahwa petani harus terus bisa mempertahankan kualitas dari hasil pertaniannya. Petani merupakan salah satu tombak untuk memenuhi kebutuhan pangan.
"Kita harus bisa mengubah mindset atau pola pikir bahwa pertanian itu juga bisa menjadi sebuah lapangan pekerjaan," katanya.
Laode Unde, salah seorang petani dari Kecamatan Parigi sempat menyampaikna keluhannya terkait bagaimana meningkatkan nilai tambah. Sebagai petani nenas ia merasa kesulitan, padahal nenas bisa diolah sehingga harga bisa lebih mahal.
Diakuinya sejak tahun 1965, dirinya sudah menjadi petani nenas, dan berhasil membiayai anak dan istri dari bertani.
"Saya tidak ingin mengeluh di sini, hanya saja saya ingin meningkatkan nilai tambah dari hasil tani saya karena saya dengar nenas ini bisa diolah jadi selai, sirup dan beberapa bahan lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Nurlin, seorang petani seledri dari Kecamatan Lohia juga menyampaikan hal senada tentang memasarkan hasil pertanian miliknya. Padahal, seledri merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat.
Menanggapi pertanyaan tersebut, ASR mengatakan bahwa seorang petani ketika akan menjual apa yang menjadi hasil pertaniannya, maka kualitas harus dijaga.
"Bagaimana mempertahankan kualitas maka mau tidak mau pasti dicari. Ini memang hanya untuk jangka pendek kalau untuk jangka panjang maka perlu sentuhan teknologi," pesan mantan Danrem 143/ Haluoleo Kendari.
Selain itu, lanjut ASR, petani juga harus memiliki corporate sehingga lebih teratur. Pasalnya, untuk beberapa jenis tanaman pasti ada musim tertentu. "Lebih bagus kalau bentuk corporate sehingga ada yang atur misalnya daerah ini dibutuhkan apa, corporate itu milik petani maka keuntungannya juga nanti jadi milik petani," kata ASR lagi.
Dalam kesempatan itu, ASR juga memberikan bantuan berupa 10.000 paket sembako bagi petani dan 10 cultivator pertanian. Masing-masing Kabupaten Muna 5 cultivator dan Kabupaten Muna Barat juga 5 cultivator. (Red)
