• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    Satwa Langka Hidup di Taman Tambang

    Redaksi SwaraSultra.com
    Minggu, 07 Juli 2013, 22.49.00 WITA Last Updated 2023-04-01T15:07:30Z
    Swarasultra.com, Soroako - Satwa langka terdapat di Taman Tambang PT Vale Indonesia. Satu ekor Anoa dan beberapa ekor rusa merupakan hewan titipan sementara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan. Hal itu dilakukan sebagai upaya melindungi populasi satwa khas Sulawesi yang semakin berkurang.

    “Hewan-hewan ini titipan dari BKSDA. Sebagai upaya melindungi,” kata Erlin Hari, Supervisi Nurseri Tempat Pembibitan PT Vale.

    Tempat pembibitan satu lokasi dengan taman tambang dan penangkaran hewan langka tersebut. Tempat itu menjadi taman hiburan dan wisata studi tambang bagi anak sekolah dan warga.

    “Warga bisa datang kapan saja. Bebas untuk berkunjung di sini. Melihat tempat pembibitan, hewan langka serta alat-alat berat tambang yang paling tua di Sorowako, yang sudah tak digunakan lagi,” kata Erlin Hari.

    Beberapa alat berat mulai beroperasinya perusahaan tambang di Sorowakto dipajang di beberapa lokasi Taman Tambang. Alat berat itu sengaja ditampilkan sebagai bahan edukasi tentang tambang bagi pengunjung.

    Masih menurut Erlin, lahan pembibitan mencapai 1,5 hektar. Berbagai jenis pohon berada di sana, diantaranya kayu bitti, kayu sengon, kayu angin dan lainnya.”Bibit inilah yang digunakan untuk merehabilitasi atau penghijauan lokasi tambang,” katanya.

    Dari 4.811 hektar lahan tambang terbuka (sudah ditambang) telah dihijaukan kembali seluas 3.845 hektar. Ribuan bibit tersebut juga sering diberikan kepada pihak pemerintah dan masyarakat yang meminta.
     
    Sebelumnya, pada tahun 2007, Vale mengambil alih saham PT. Inco atau Internasional Nickel Co yang berdiri pada 1 April 1902 dan 17 tahun kemudian menggunakan nama Inco. Perusahaan yang mulai masuk ke Indonesia melalui kesepakatan awal dengan pemerintah RI terkait pemanfaatan cadangan nikel di Sulawesi, awal 1968. Kontrak karya lantas ditandatangi pada 27 Juli di tahun yang sama. Tahun 1977, pabrik nikel utama Sorowako dibangun.

    Perubahan atau pengambilalihan saham yang terjadi di Kanada, juga terjadi di Indonesia. Secara otomatis, PTI (PT International Nickel Indonesia) anak perusahaan Inco yang sahamnya dimiliki Inco berubah mengikuti induk perusahaan. Tanggal 24 Januari 2012, perusahaan tambang nikel yang telah beroperasi selama 44 tahun resmi berganti nama menjadi PT Vale Indonesia Tbk.

    Cuaca cukup ramah. Tak terlalu dingin. Tak ada kepulan debu dan sisa-sisa tanah merah yang tertinggal di jalanan maupun nampak menempel di atap-atap rumah penduduk akibat aktivitas penambangan. Warna hijau tanah pegunungan Sorowakto masih jelas terlihat. Air danau Matano tetap jernih, satwa langka tetap hidup bersama hayati lainnya.

    Wilayah kontrak karya PT Vale Indonesia Tbk memiliki keistimewaan keanekaragaman hayati karena terletak dalam lingkup kawasan Wallacea. “Vale melakukan konservasi beberapa jenis satwa endemik Sulawesi. Ada beberapa ekor rusa dan seekor Anoa dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan dititip di komplek fasilitas pembibitan tanaman,” kata Erlin Hari, Supervisi Nutriseri (Tempat Pembibitan).

    Dijelaskannya, Perusahaan berusaha mengintegrasikan seluruh tahapan kegiatan operasi dengan pengelolaan lingkungan, terutama upaya pemulihan maupun pelestarian. Penutupan lokasi tambang sebagai fase terakhir kegiatan penggalian. Menyediakan biaya lingkungan, jaminan reklamasi dan biaya investasi untuk program pengurangan emisi sulfur dan proyek pembangkit listrik tenaga air.

    “Untuk pelestarian tanaman lokal, melakukan penanaman kayu hitam (eboni) di lokasi pasca tambang.” ujarnya

    Tanaman lainnya, seperti sengon butoh, filisium, sapu tangan, kayu angin, trambesi, mangga, rambutan, durian, uru, bitti, jati putih, buri dan tanaman jambu-jambu. Tanaman itu dihasilkan dari pembibitan seluas 1,5 hektar yang dilakukan perusahaan.

    Pengelolaan limbah dari operasi penambangan, proses produksi dan sarana pendukungnya tak luput dari upaya pelestarian lingkungan. Mulai dari limbah cair, padat, bahan beracun berbahaya (B3) sampai sampah domestik. Seperti membangun fasiltas pengendepan lumpur untuk kegiatan penambangan yang berpotensi menimbulkan sedimentasi. Air yang masuk ke kali maupun danau Matano tetap aman. (adm)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini