• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    HUT SULTRA

    Iklan 2

    Iklan 3

    Korupsi

    Perairan Selat Tiworo Muna Tercemar Limbah Akibat Kegiatan Pertambangan

    Redaksi SwaraSultra.com
    Rabu, 12 Juni 2013, 21.44 WITA Last Updated 2015-11-23T06:42:59Z
    ilustrasi (google)
    QQ Blog Berita, KENDARI - Perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara mulai tercemar limbah cair akibat aktivitas pertambangan di Kabupaten Konawe Selatan dan Bombana.
    Dinas  Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Muna, mencatat selama dua bulan terakhir pencemaran itu semakin nampak, menyusul kapal pengangkut ore dari dua Kabupaten tersebut melintasi selat Tiworo.
    Pelaksana Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Muna, La Ode Pali Awaluddin mengatakan, dampak secara langsung belum dirasakan masyarakat sekitar, tetapi limbah cair kapal pengangkut hasil tambang telah mempengaruhi tutupan karang dan habitat ikan. 
    "Kami sudah menyampaikan masalah ini ke dinas kelautan dan perikanan Kabupaten Konawe Selatan dan Bombana, supaya menyampaikan kepada perusahaan tambang agar tidak lagi melakukan kegiatan illegal di perairan Tiworo.  Selain itu dua bulan lalu, kami juga telah menyampaikan kepada DKP Sultra, untuk pengelolaan Selat Tiworo," Ungkapnya usai presentasi pengelolaan perikanan berkelanjutan, awal pekan lalu di Kendari.
      
    Menurut Awaluddin, tekanan yang dihadapi perairan selat Tiworo tidak hanya dari kegiatan pertambangan, namun juga penangkapan secara illegal dengan menggunakan bom dan pengambilan batu karang.   
    Pihaknya mendapat informasi dari masyarakat Pulau Maginti Selat Tiworo, bahwa sering ditemukan pasokan bom ikan asal  Wakatobi yang dipasok dari Singapura.
    "Beberapa tahun terakhir, temuan bahan baku bom ikan semakin berkurang. Ini juga tidak terlepas dari kerja aparat taman nasional Wakatobi dalam melakukan pengawasan intensif," paparnya.  (qq)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini