KENDARI - Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk tim pencari fakta untuk menelusri laporan
yang diteriam dari masyarakat terkait dugaan kecurangan yang dilakukan Tim
Seleksi (Timsel) ketika seleksi calon anggota KPU Kabupaten dan Kota.
Menurut Ketua KPU Sultra,
Hidayatullah, pihaknya membentuk tim pencari fakta guna mengetahui kejadian
sebenarnya yang terjadi di lapangan bukan hanya mendapatkan laporan sepihak
saja.
"Ada beberapa laporan yang masuk kepada kami terkait kecurangan yang dilakukan timsel, tapi kami juga tidak bisa menelan mentah-mentah laporan tersebut tanpa melakukan pembuktian terlebih dahulu," katanya, Jumat (14/6/2013).
Tim pencari fakta yang akan dibentuknya terdiri dari anggota komisioner dan sekretariat KPU Sultra yang akan turun langsung.
"Pembentukannya dalam waktu dekat ini, setelah tim pencari fakta terbentuk, maka kami akan segera menemukan langsung apa yang terjadi, orang-orang yang akan kami investigasi tentunya orang-orang yang berhubungan langsung, misalnya timsel dan calon anggota yang merasa dirugikan dan beberapa saksi lainnya," terangnya.
"Ada beberapa laporan yang masuk kepada kami terkait kecurangan yang dilakukan timsel, tapi kami juga tidak bisa menelan mentah-mentah laporan tersebut tanpa melakukan pembuktian terlebih dahulu," katanya, Jumat (14/6/2013).
Tim pencari fakta yang akan dibentuknya terdiri dari anggota komisioner dan sekretariat KPU Sultra yang akan turun langsung.
"Pembentukannya dalam waktu dekat ini, setelah tim pencari fakta terbentuk, maka kami akan segera menemukan langsung apa yang terjadi, orang-orang yang akan kami investigasi tentunya orang-orang yang berhubungan langsung, misalnya timsel dan calon anggota yang merasa dirugikan dan beberapa saksi lainnya," terangnya.
Lanjut Hidayatullah, untuk Fit anda
Propert Tes calon anggota KPU Kabupaten Konawe yang dijadwalkan akan segera
dilaksanakan pada tanggal 18 Juni mendatang terpaksa dimajukan dari jadwal yang
telah ditetapkan.
"Pelaksanaan Fit dan Propert
Test calon anggota KPU Konawe dari sepuluh besar menjadi lima besar terpaksa
kami tunda karena ada beberapa hal yang perlu kami rapatkan," ujarnya.
Penundaan seleksi bagi calon anggota Konawe, terpaksa ditunda karena adanya laporan dugaan penyuapan yang dilakukan oleh calon anggota kepada Tim Seleksi.
"Seluruh komisioner KPU Sultra akan rapat dulu pada tanggal 16 Juni, setelah itu kami akan tentukan bersama kapan tanggal untuk proses seleksi di KPU Konawe, yang jelas pelaksanaannya sebelum tanggal 28 Juni," katanya.
Kendati demikian, kata Ketua KPU Sultra, proses seleksi ditunda, namun hal itu tidak akan mempengaruhi sepuluh besar calon yang telah diloloskan.
"Proses tetap jalan dan tidak ada penambahan bagi calon anggota yang baru, tapi kalau seandainya memang ada yang terbukti bahwa calon yang telah diloloskan karena penyuapan atau tidak sesuai maka akan kami tidak akan ikut sertakan tapi bukan berarti menambah yang baru, yang ikut seleksi hanya yang memenuhi kriteria saja," tegasnya.
Penundaan seleksi bagi calon anggota Konawe, terpaksa ditunda karena adanya laporan dugaan penyuapan yang dilakukan oleh calon anggota kepada Tim Seleksi.
"Seluruh komisioner KPU Sultra akan rapat dulu pada tanggal 16 Juni, setelah itu kami akan tentukan bersama kapan tanggal untuk proses seleksi di KPU Konawe, yang jelas pelaksanaannya sebelum tanggal 28 Juni," katanya.
Kendati demikian, kata Ketua KPU Sultra, proses seleksi ditunda, namun hal itu tidak akan mempengaruhi sepuluh besar calon yang telah diloloskan.
"Proses tetap jalan dan tidak ada penambahan bagi calon anggota yang baru, tapi kalau seandainya memang ada yang terbukti bahwa calon yang telah diloloskan karena penyuapan atau tidak sesuai maka akan kami tidak akan ikut sertakan tapi bukan berarti menambah yang baru, yang ikut seleksi hanya yang memenuhi kriteria saja," tegasnya.