Swarasultra.com, Kendari - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra, Ilham Latif, Selasa (26/6) menyatakan kondisi seluruh tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sultra yang terdaftar dan berada di luar negeri sejauh ini masih tetap aman. Itu diungkapkan Ilham menepis kekhawatiran masyarakat Sultra yang keluarganya menjadi TKI di luar negeri.
"Dari 1.200 TKI asal Sultra yang tersebar di beberapa negara, 1000 orang berada di Malaysia, selebihnya di Korea, Jepang dan Arab Saudi," katanya.
Untuk meminimalisasi terjadinya masalah TKI di negara tujuan, kata Ilham, sebelum para TKI itu diberangkatkan mereka terlebih dahulu mendapatkan pelatihan sebagai bekal dalam menjalani pekerjaannya di luar negeri. Dimana pelatihan tersebut meliputi cara-cara melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pekerjaannya masing-masing dan mempelajari budaya negara tujuan.
"Kami tidak pernah putus komunikasi dan koordinasi dengan 25 perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) di Sultra yang menyalurkan tenaga kerja mengenai kondisi dan keberadaan TKI asal Sultra yang ada di beberapa negara tujuan pengiriman." katanya.
Sejak pengiriman TKI dari 2008 lalu hingga sekarang belum ada TKI asal Sultra yang mendapatkan perlakukan tidak wajar ataupun melakukan tindakan melanggar aturan di negara tujuan pengiriman. (adm)
"Dari 1.200 TKI asal Sultra yang tersebar di beberapa negara, 1000 orang berada di Malaysia, selebihnya di Korea, Jepang dan Arab Saudi," katanya.
Untuk meminimalisasi terjadinya masalah TKI di negara tujuan, kata Ilham, sebelum para TKI itu diberangkatkan mereka terlebih dahulu mendapatkan pelatihan sebagai bekal dalam menjalani pekerjaannya di luar negeri. Dimana pelatihan tersebut meliputi cara-cara melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pekerjaannya masing-masing dan mempelajari budaya negara tujuan.
"Kami tidak pernah putus komunikasi dan koordinasi dengan 25 perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) di Sultra yang menyalurkan tenaga kerja mengenai kondisi dan keberadaan TKI asal Sultra yang ada di beberapa negara tujuan pengiriman." katanya.
Sejak pengiriman TKI dari 2008 lalu hingga sekarang belum ada TKI asal Sultra yang mendapatkan perlakukan tidak wajar ataupun melakukan tindakan melanggar aturan di negara tujuan pengiriman. (adm)