• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    STQH Nasional XXVIII di Kendari Resmi Dibuka, Lantunan Kalamullah Bergema di Bumi Anoa

    Redaksi Swarasultra.com
    Minggu, 12 Oktober 2025, 12.46.00 WITA Last Updated 2025-10-12T04:46:24Z

    Pemukulan Dimba, musik tradisional Kendari secara serentak oleh Menko PMK RI Pratikno, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Rokhmad menandai dibukanya STQH Nasional XXVIII di kota Kendari. (Foto : Istimewa)
    Swarasultra.com, Kendari - Pekan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), resmi dibuka dalam suasana penuh khidmat di Tugu Persatuan eks MTQ di Kendari pada Sabtu (11/10/2025). Prosesi pemukulan Dimba, gendang khas Kendari, menjadi simbol STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 menandai pembukaan acara keagamaan 2 tahunan itu. 

    Dimba itu dipukul secara bersama oleh Menko PMK RI Pratikno, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka, dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Rokhmad. STQH Nasional kali ini mengangkat tema Syiar Al Quran dan Hadist : Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan. 

    Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada Sultra sebagai tuan rumah. Ia menegaskan komitmen daerah untuk menyukseskan acara ini.

    “Selamat datang dan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada para menteri, gubernur, pejabat, kafilah STQH, serta seluruh tamu undangan. Kehadiran saudara-saudara adalah wujud komitmen dan kesungguhan dalam sukseskan STQH sebagai wujud kesuksesan pembangunan nasional. Terima kasih, Sultra diberikan kepercayaan, ini adalah anugerah dan kebanggaan bagi Sultra. Kami berkomitmen untuk sukseskan kegiatan ini dan berikan pelayanan terbaik kepada seluruh kafilah,” katanya.

    Ia menyatakan bahwa seluruh jajaran panitia, kabupaten/kota, dan masyarakat telah bergotong royong. “Tekad kami membuat para tamu hangat dan nyaman serta aman selama berada di Sultra. Kami harap bisa tinggalkan kesan kebersamaan. Saya atas nama pemerintah Sultra menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran yang terlibat,” ungkapnya.

    Menurut gubernur STQH lebih dari sekadar ajang perlombaan. “Hadirin yang saya hormati, STQH bukan sekadar perlombaan atau hanya memahami Al-Qur’an dan Hadis, tetapi bagaimana menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an melalui kegiatan ini, untuk diamalkan. STQH juga memperkuat ukhuwah Islamiyah, menjalin persaudaraan antar sesama umat Islam di seluruh Indonesia,” tegasnya Andi Sumangerukka. 

    Ia berharap, melalui STQH ini akan lahir generasi Qur’ani yang mampu menerjemahkan nilai-nilai suci dalam kehidupan nyata dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

    Di tempat yang sama, Menteri Agama, Nasaruddin Umar  menegaskan kembali makna Al-Qur’an dan Hadis sebagai panduan hidup di tengah tantangan global. “Malam ini kita semua berbahagia dan berkumpul dalam suasana keberkahan. Al-Qur’an dan Hadis bukan sekadar bacaan tapi panduan hidup, bukan sekadar lomba. Tangguh dan berdaya saing di tengah tantangan global,” kata Menag. 

    Ia berharap kehadiran para penghafal Al-Qur’an dan Hadis menjadi penyejuk, seraya menekankan pentingnya mencintai Al-Qur’an. “Mencintai Al-Qur’an adalah mencintai bumi dan sesama. Kehadiran penghafal Qur’an dan Hadis sebagai oase yang menyejukkan. Inilah prinsip dasar dari pembinaan yang menjadi roh dari penyelenggaraan STQH. Kita butuh mereka di setiap lini kehidupan, mereka bukan simbol keislaman tapi jiwa dan cita-cita Indonesia,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya pesan cinta tanah air dan optimalisasi potensi ekonomi lokal, seperti melalui pameran UMKM.

    Sementara itu, Menko PMK,  Pratikno, yang juga hadir, menyoroti peran sentral agama di tengah derasnya arus informasi dan inovasi.

    “Kita sekarang ini hidup di zaman, informasi mengalir tanpa batas dan inovasi hadir setiap saat. Iman dan akal adalah bukti dapat berjalan seiringan. Jadilah yang terdepan dalam keilmuan, jadikanlah kemajuan untuk memperkuat syiar Islam. Kemajuan tanpa akhlak sama sekali tidak berarti, bahkan bisa menghancurkan. Di sinilah Al-Qur’an dan Hadis bisa menumbuhkan sebagai kompas bagi manusia,” tegasnya.

    STQH Nasional XXVIII tahun 2025 diikuti oleh sekitar 3000 peserta dari 38 provinsi di Indonesia, digelar mulai 11 hingga 19 Oktober 2025. Selain lomba keagamaan, STQH Nasional ini dimeriahkan juga dengan berbagai kegiatan seperti pawai taaruf, malam taaruf, pameran, bazar, dan juga festival. (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini