• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    HUT Sultra ke 60, Pj Gubernur Sultra Refleksi Sejarah Pendirian Provinsi Sultra Bagian dari NKRI

    Redaksi Swarasultra.com
    Sabtu, 27 April 2024, 16.00.00 WITA Last Updated 2024-04-27T08:00:17Z

    Pj Gubernur Sultra foto bersama dengan Forkopimda provinsi usai memimpin upacara HUT ke 60 Provinsi Sulawesi Tenggara, di halaman kantor Gubernur Sultra. (Foto : Istimewa)
    Swarasultra.com, Kendari - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) menggelar  Upacara Peringatan HUT ke-60 Provinsi Sultra di halaman kantor Gubernur setempat, Sabtu (27/4/2024).

    Pj. Gubernur Sultra, Komjen Pol (P) Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H., bertindak selaku Inspektur Upacara.

    Pj. Gubernur menyampaikan sejarah pendirian Provinsi Sultra, yang tidak  terpisahkan dari perjuangan para pendiri bangsa keluar dari cengkraman pemerintah kolonial Belanda.

    Andap menuturkan, setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, pemerintah  kolonial ingin kembali menguasai Indonesia, dengan mengikis konsep negara kesatuan. Melalui  berbagai perundingan, Indonesia dijebak dalam perangkap konsep negara federal, Republik  Indonesia Serikat, hingga dinyatakan jadi negara bagian dari Uni Indonesia-Belanda.

    “Pada 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden, yang isinya bukan hanya  membubarkan konstituante, namun juga menyatakan tidak berlakunya lagi Undang-Undang Dasar. Sementara Tahun 1950, Indonesia menyatakan diri kembali ke Undang-Undang  Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta membentuk MPRS dan DPAS," tegas Pj Gubernur Sultra.
     
    Andap melanjutkan, bahwa pada tahun 1957 melalui Deklarasi Juanda, Indonesia menyatakan diri  sebagai negara kepulauan. Deklarasi Juanda dalam pandangannya, memperteguh sikap pendiri  bangsa atas konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Indonesia bersikap tidak ingin menjadi negara federal atau serikat, seperti yang dikehendaki Belanda," lanjut Andap.
     
    Sejarah mencatat, pada tahun 1958 dibentuk Dewan Perancang Nasional, sekarang menjadi Bappenas yang bertugas membuat cetak biru (blueprint) pembangunan pertama Indonesia.  Roadmap tersebut dijalankan dalam sistem ketatanegaraan dengan konsep otonomi daerah, dalam  bingkai NKRI. Salah satu konseptornya adalah Putra terbaik dari Sultra yakni Almarhum Bapak  H. Jakub Silondae. Almarhum juga merupakan salah satu pencetus utama gagasan pembentukan Provinsi Sultra.

    “Jakub Silondae bersama Organisasi Pemersatuan Masyarakat Indonesia  Sulawesi Tenggara (PERMAIS) berjuang keras untuk berdirinya Provinsi Sultra,” tutur Andap.

    “Artinya, Provinsi Sultra didirikan oleh para Pejuang kemerdekaan, Pejuang yang mempertahankan kemerdekaan, Pejuang yang terlibat dalam perjuangan untuk tegaknya  kedaulatan NKRI," kata Pj Gubernur.
     
    Bagi Andap, arsip sejarah bukan hanya menyimpan catatan belaka. Arsip sejarah merupakan  kumpulan spirit perjuangan. Semangat perjuangan yang disertai pengorbanan jiwa dan raga para  pendahulu kita, khususnya para Pahlawan pendiri Provinsi Sultra.  

    “Saya menyampaikan catatan sejarah tersebut untuk mengingatkan kita semua, bahwa kita yang  mengemban tugas negara menjalankan roda pemerintahan di Sultra, sesungguhnya kita hanya tinggal bekerja dengan sungguh-sungguh," tutup Pj Gubernur Sultra.

    Upacara HUT ke 60 Sultra ini juga dihadiri oleh Anggota DPR RI, Ir. Hugua, Ketua, Wakil Ketua II dan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi  Tenggara, Forkopimda Tk. I Provinsi Sulawesi Tenggara, Ketua Pengadilan Tinggi Agama, Sekda  Pemprov Sultra, Sekretaris Daerah Pemprov Sultra pada masanya, Ketua DPRD Kab/Kota seSulawesi Tenggara, para Bupati/Walikota, Sekda Kabupaten/Kota se-Sultra, Danlanal Kendari,  Danlanud Haluoleo, Pimpinan K/L di Provinsi Sultra, Pimti Pratama Pemprov Sultra, Pimpinan  Perguruan Tinggi dan Akademisi, Pimpinan BUMN dan BUMD se-Sulawesi Tenggara; Kasatpol PP Kabupaten/Kota Se-Sultra, Camat Se-Sulawesi Tenggara, para Peserta Upacara dari unsur  TNI/Polri, Basarnas. Organisasi Kemasyarakatan, dan perwakilan Siswa/I SMA/SMK di Sultra. (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini