Swarasultra.com, Kendari - Pagelaran Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional X di Lapangan MTQ Kendari, Selasa malam (3/7), diharapkan dapat meningkatkan keharmonisan, toleransi dan pluralitas antar umat beragama dalam tubuh bangsa Indonesia.
Kegiatan yang dibuka langsung Menko Kesra, Agung Laksono didampingi Menteri Agama, Suryadharma Ali dan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam itu ditandai dengan dibunyikannya gong oleh Agung Laksono, Suryadahrama Ali dan Nur Alam.
"Saya berharap Pesparawi pun dapat membangun tolerasi dan pluralitas sesama umat yang lahir dari berbagai suku, etnis, agama dan ragam budaya namun tujuannya untuk kemaslahatan dan kedamaian umat," kata Agung Laksono.
Menteri Agama, Suryadharma Ali mengatakan, kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional X di Kendari bisa menjadikan sarana memperkokoh toleransi antarumat bergama di Indonesia. "Saya mengajak seluruh Peserta Pesparawi yang datang dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia, untuk memperkuat kebersamaan dalam keberagaman etnis, budaya, dan agama sebagaimana semboyan Bineka Tunggal Ika," terangnya
Dalam sambutannya Nur Alam mengatakan terima kasih pada pemerintah pusat yang memberi kepercayaan Provinsi Sultra terhadap penyelenggaraan Pesparawi X. Dia mengatakan, Pesparawi bertujuan memupuk tali persaudaraan, rasa kebersamaan dari ungkapan kesetiaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, serta cerminan kebersamaan dan kesatuan umat Kristiani.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan rohani bagi agama Kristiani, namun yang menjadi keunikan panitianya 90 persen beragama islam sehingga membuktikan bahwa Pesparawi kali ini dapat menyatukan seluruh agama," kata Nur Alam.
Ketua Panitia Pesparawi Nasional, Vence Samuel Tumanan, melaporkan hingga pembukaan Pesparawi, jumlah peserta yang telah tiba di Kota Kendari tercatat 5.600 orang di luar peserta penggembira. Seluruh peserta disebar pada 70 lokasi penginapan yang terdiri dari 62 hotel, dua kantor Diklat dan empat kantor penghubung.
Vence juga melaporkan, Pesparawi X memperlombakan 11 cabang diantaranya, paduan suara anak, paduan suara dewasa campuran, solis remaja/pemuda putra dan putri, solis usia 7-9 tahun putra-putri, vokal grup dan penampilan lagu etnik/daerah. (adm)
"Saya berharap Pesparawi pun dapat membangun tolerasi dan pluralitas sesama umat yang lahir dari berbagai suku, etnis, agama dan ragam budaya namun tujuannya untuk kemaslahatan dan kedamaian umat," kata Agung Laksono.
Menteri Agama, Suryadharma Ali mengatakan, kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional X di Kendari bisa menjadikan sarana memperkokoh toleransi antarumat bergama di Indonesia. "Saya mengajak seluruh Peserta Pesparawi yang datang dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia, untuk memperkuat kebersamaan dalam keberagaman etnis, budaya, dan agama sebagaimana semboyan Bineka Tunggal Ika," terangnya
Dalam sambutannya Nur Alam mengatakan terima kasih pada pemerintah pusat yang memberi kepercayaan Provinsi Sultra terhadap penyelenggaraan Pesparawi X. Dia mengatakan, Pesparawi bertujuan memupuk tali persaudaraan, rasa kebersamaan dari ungkapan kesetiaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, serta cerminan kebersamaan dan kesatuan umat Kristiani.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan rohani bagi agama Kristiani, namun yang menjadi keunikan panitianya 90 persen beragama islam sehingga membuktikan bahwa Pesparawi kali ini dapat menyatukan seluruh agama," kata Nur Alam.
Ketua Panitia Pesparawi Nasional, Vence Samuel Tumanan, melaporkan hingga pembukaan Pesparawi, jumlah peserta yang telah tiba di Kota Kendari tercatat 5.600 orang di luar peserta penggembira. Seluruh peserta disebar pada 70 lokasi penginapan yang terdiri dari 62 hotel, dua kantor Diklat dan empat kantor penghubung.
Vence juga melaporkan, Pesparawi X memperlombakan 11 cabang diantaranya, paduan suara anak, paduan suara dewasa campuran, solis remaja/pemuda putra dan putri, solis usia 7-9 tahun putra-putri, vokal grup dan penampilan lagu etnik/daerah. (adm)